menunggu
aku terus berkata
kepada diri sendiri
terlalu banyak orang
hidup sekarat di bumi.
& membuat
aku memikirkan
kata berkelanjutan
atau investasi—apa
artinya bagi orang-orang
yang masa depannya,
secara harfiah, berarti
bertahan
hidup? o, hidup,
waktu cuma sedetik
& kami mencintaimu!
kemiskinan telah membuat
mereka mengambil seluruh
milik kami & kami tidak
kehilangan apa-apa.
kini beberapa makna
favorit kami sama sekali
tidak ada hubungannya
dengan kata-kata
lagi. seharusnya mereka
sudah berada di sini.
masa depan akan datang,
kata mereka. bersabarlah,
besok sebentar lagi tiba.
besok selalu jadi hari ini,
besok selalu jadi saat ini,
tetapi besok tidak pernah
bisa disentuh.
mengapa yang susah
hidup & yang susah mati
tinggal di kota yang sama,
tinggal di rumah yang sama,
menghuni tubuh yang sama?
pikiranku
terus mengembara
dari kata ke kata,
terus membara
dari kekosongan
ke kekosongan
jika omong kosong
dilepaskan dari kehidupan,
aku takut membayangkan
apa yang tersisa: