kepada gunung yang menatap rumah kami sepanjang hari
1.
o, gunung yang agung & selalu
berkabut, tataplah rumah kami
sebelum orang-orang kota datang
menggusurnya. o, gunung yang tiada
henti memberi & biru, tataplah
rumah kami, sebelum orang-orang
kota datang menggusurmu!
2.
kesedihan:
mendengar namamu
dari warna burung & harimau
penghabisan di kebun binatang
menyentuh wajahmu
di katalog-katalog museum
& halaman buku-buku puisi
meminum matamu
dari haus tidak putus kami
memeluk mayatmu
yang tenggelam ke rahim bumi—
atau tersapu ke saku siapa
mengingat wangimu
dari masa depan, dari rumah
kita yang pernah ada.
3.
dibandingkan dengan keserakahan
manusia, angkasa di atas kepalamu
telapak tangan bayi.