Gema―atau Kita Akan Mati Dua Kali
dalam hati yang hancur
tersedia ruang yang cukup
lapang untuk segalanya.
tetapi tidak pernah ada
yang mau memasukinya.
apakah mereka tidak
mendengar jeritanku?
aku mendengarnya,
aku mendengarnya.
mereka tidak tahu,
jeritanmu adalah napas
pertama dan kematian
terakhir.
•
di sudut terpencil kesedihan,
kita bisa menjelajahi dunia.
apakah mereka tidak
mendengar jeritanku?
aku mendengarnya,
aku mendengarnya.
jeritanmu sangat mirip angin,
atau angin sangat mirip
jeritanmu. angin ada
di mana-mana.
bukankah alangkah mudah
mengabaikan angin?
•
penderitaan orang lain
sering tampak seperti alasan
yang indah untuk tersenyum.
apakah mereka tidak
mendengar jeritanku?
aku mendengarnya,
aku mendengarnya.
ingatlah, ingatlah:
mereka yang mencoba
membungkam suaramu
takut mendengarkan jiwa
mereka sendiri.
semua orang pemberani
sampai mereka menghadapi
diri mereka sendiri.
•
kita bisa melupakan hal-hal
yang tidak pernah menyentuh
kita. barangkali itu sebabnya
kadang-kadang air mata kita
tidak terasa seperti air mata
kita sendiri.
apakah mereka tidak
mendengar jeritanku?
aku mendengarnya,
aku mendengarnya.
jeritanmu jeritanku
sudah benar-benar larut
seperti air dalam air.
•
jika aku mati
sebelum mereka
mendengar jeritanku,
aku akan mati dua kali.
jika kita mati
sebelum mereka
mendengar jeritan kita,
kita akan mati dua kali.