aku orang indonesia; jika dunia kiamat dalam waktu dekat, aku berharap tidak sedang diasingkan ke luar negeri. di negeri ini, kau tahu, segala sesuatu terlambat puluhan tahun. (aku punya banyak lelucon tentang indonesia timur, tetapi sekarang waktu indonesia barat)
aku orang indonesia yang selalu paling terlambat; aku bangun pukul sepuluh. hari sudah keruh. burung-burung sudah berhenti bernyanyi. (aku tidak tahu: burung-burung sudah lama berhenti bernyanyi; sekarang mereka berteriak, mereka protes kepada bising suara mesin.)
aku sarapan terburu-buru. orang lain sedang terpejam menjilati jari-jari mereka, membersihkan diri dari sisa dessert makan siang;
aku berpapasan dengan semua orang di jalanan;
aku mengucapkan hati-hati di jalan kepada pejalan kaki yang terlindas kendaraan entah siapa;
aku memanjatkan doa kepada tuhan, meminta keselamatan hidup bagi mereka yang telah membunuh tuhan;
aku mengucapkan rest in peace kepada pemberani yang merelakan hidupnya padam demi menyalakan hidup orang lain;
kepada mayat perempuan muda yang kepalanya pecah kena peluru negara di tengah aksi demonstrasi, aku bertanya: di mana kau mendapatkan keberanian?
aku menikah pada usia 42, saat orang lain bersuka ria menikmati kebebasan tubuh sendiri di udara. bahkan istriku tidak hadir di acara pernikahan kami;
aku memeluk anak-anak kami yang tidur (aku sungguh sudah terlambat belajar hidup, semoga mereka mau mengajariku cara mati yang baik);
aku mencari benda-benda yang kami butuhkan di tumpukan sampah tetangga;
orang-orang sudah membeli & membeli & membeli beragam tipe kebahagiaan terbaru; aku masih percaya kesedihan adalah cinta yang tidak lengkap, hal indah yang belum selesai;
orang lain merayakan setiap aku negara berdaulat, aku tidak putus membayangkan cuma kita masa depan kita;
aku sedang memikirkan lebah-lebah yang menjatuhkan serbuk sari ke tangkai putik apel, ketika orang-orang sudah berhenti tertawa mendengar kisah cinta adam & hawa;
aku baru belajar mengeja, saat orang beramai-ramai membawa obor ke toko buku — o alangkah indah warna abu!
mereka sudah selesai menafsir puisi yang belum aku tuliskan ini;
aku selalu terlambat, aku selalu terlambat.
2 Comments
No posts
❤️❤️
hal-hal baik dan keruh dalam hidup selalu bisa jernih dalam hangat dongeng puisi hurufkecil